Ujian Nasional (UN) tingkat SMP Sederajat sudah didepan mata.
Esok,hajatan rutin ini dilaksanakan serentak secara nasional. Berbagai persiapan telah
dilaksanakan oleh pihak terkait,baik
pemerintah,sekolah penyelenggara maupun siswa yang akan mengikuti ujian. Tentunya persiapan sudah dilakukan berbulan-bulan, bahkan mungkin
sejak siswa masuk menjadi peserta didik di suatu sekolah. Siswa diharapkan
mampu mempersiapkan diri secara akademis maupun secara mental. Sementara guru diharapkan mampu mempersiapkan siswa
sesuai bidang akademi yang diampu, motivasi serta menjaga kondisi psikologi
siswa. Menjelang hari H kondisi
psikologis siswa yang akan menghadapi UN
harus dijaga. Perlu adanya kerjasama antara guru,orang tua dan lingkungan sekitar
agar ilmu yang dipelajari untuk menghadapi ujian nanti tetap terkondisikan
dengan baik.
Penyebab Strees pada Anak
Berbagai tekanan saat menghadapai UN menjadi beban tersendiri buat
anak didik kita,diantaranya:
1. Ketakutan yang berlebihan akan standar kelulusan UN, pihak
sekolah dan guru ingin siswanya mendapat
nilai terbaik. Guru selalu mendorong muridnya untuk unggul dalam pelajaran,
Selalu menekan murid-muridnya mendapat
nilai terbaik. Setiap sekolah
menghendaki sekolahnya mempertahankan peringkat,memperoleh peringkat dari nilai
UN yang diperoleh siswanya.
2.Ketakutan akan nilai yang
diperoleh tidak memenuhi syarat diterima disekolah atau perguruan tinggi idaman
biasanya yang menyebabkan hal ini terjadi. Orang tua ingin yang terbaik
dengan masa depan anaknya. Untuk mencapai nilai terbaik, seringkali orang tua
membebani anak-anaknya dengan berbagai kursus pelajaran, orang tua terus
membebani anak-anak mereka untuk mendapatkan prestasi terbaik dan lulus ujian
dengan memuaskan. Tidak puas dengan Pendalaman Materi yang diadakan sekolahnya.
Hingga waktu anak dihabiskan dengan soal-soal yang sama,yang bisa saja
membuatnya penat dan secara langsung dapat mengurangi waktu istirahat anak,
mempengaruhi kesehatan anak, dan mengganngu perkembangan emosinya.
3.Kompetisi antar teman semakin
memanas menjelang ujian sekolah. Setiap siswa berlomba-lomba untuk menjukkan
prestasi terbaik. Dari nilai Uji Coba Ujian Nasional (UCUN) bisa tergambar
kemampuan mereka dari setiap mata pelajaran yang diujikan. Dari sini,kompetisi
semakin seru,masing-masing siswa ingin tetap menjadi yang unggul (biasanya
antar siswa yang berprestasi) hal ini cukup menguras energinya.
4.Siswa berprestasi cenderung
menjadi perfeksionis. Sehingga jika suatu kemunduran atau kegagalan terjadi, entah itu
nyata atau masih belum. Hasil UCUN yang turun naik saja bisa menyebabkan
setress dan defresi.
5.Peran media, baik elektronik
maupun media cetak, mempunyai peran yang penting dalam membentuk kesiapan siswa
menghadapi UN. Untuk itu,mendekali pelaksanaan ujian hendaknya media tidak
memberitakan hal-hal yang negarif sehubungan dengan pelaksanaan UN, misalnya
liputan sholat istighosa yang diadakan beberapa sekolah untuk mengantisifasi
siswa setress saat ujian. Sholat yang dilaksanakan hendaknya diberitakan
sebagai bagian dari doa memohon kelancaran dalam menghadapi ujian. Saat
pelaksanaan UN,media begitu gencar memberitakan anak-anak yang stress,
memberitakan kecurangan-kecurangan dibeberapa sekolah, dalam hal ini mindset anak akan terarah pada
apa yang dia lihat
6.Yang paling penting dan utama
dari semuanya adalah Komentar-komentarnya pakar
pendidikan atau apalah namanya yang membahas penting/tidaknya UN bagi siswa.
Siswa akan menganngap kenapa kalau UN tidak bisa mengukur hasil belajar siswa
tapi kok tetap dilaksanakan. Mereka akan setengah hati dalam menjalani UN
nantinya
Upaya yang dapat kita lakukan agar anak-anak tidak stress menghadapi UN
Kenali anak-anak kita yang akan
berkompetisi,adakan pendekatan secara dini,agar emosi tetap terkendali. Jika
tanda-tanda kea rah yang tidak dikehendaki terbaca sejak dini, baik guru maupun
orang tua hatus lebih bijak menangani hal ini. Jangan sampai langkah yang kita
pilih justru semakin memperburuk kondisi mereka menjelang hari H,cari penyebab
stress yang paling dominan. Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan
untuk menguranginya:
1. Adakan kegiatan kemantapan
dari sisi rohani siswa. Pemantapan akademi sudah kita lakukan jauh sebelumnya,
Dihari mendekati pelaksanaan,siswa diajak
beribadah bersama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Disertai
tuntunan rohani yang disampaikan dengan gaya anak-anak atau remaja. Sehingga
diharapkan siswa memiliki kematangan batin dalam menghadapi UN.
2.Adakan kunjungan ke tempat
wisata terdekat atau kegiatan studi banding dengan sekolah terdekat. Hal ini
akan merefres psikis siswa yang sudah kenyang dengan kegiatan PM,UCUN,UAS,US.
Atau bisa juga mengadakan lomba antar siswa, siswa dengan guru dalam bidang olahraga.
Selain membawa siswa ke suasana rilex, itu, cara ini juga dapat memupuk rasa kebersamaan.
3. Mengadakan kegiatan nonton
bersama. Terutama film-film yang dapat mengangkat motivasi. Tujuannya agar
dapat menyegarkan kondisi psikologis siswa dan memberikan semangat.
4. Usahakan situasi
sekolah/rumah tetap tenang. Jangan libatkan siswa dengan hal-hal yang tidak
penting (menjadi panitia Pensi/Ikut omba O2SN/Urusan keluarga lainnya) usahakan
focus siswa hanya UN, ingatkan mereka untuk tidak meninggalkan sholat, perbanyak dzikir dan sholat tahajjud. Jika
usaha dan doa sudah dilaksanakan,Insya Allah ketenangan dan kemudahan dalam UN
akan didapat.
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar