media dan sumber belajarnya sugianti bisri

Identifikasi Kebutuhan Belajar

Sugianti Bisri | Senin, Maret 16, 2015 |
MAKALAH
Desain Pembelajaran
 Identifikasi Kebutuhan Belajar dan Menyusun Tujuan Pembelajaran
 (Pencapaian Kompetensi)



BAB  II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Identifikasi Kebutuhan Pembelajaran
Kebutuhan belajar dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan keadaan saat ini dibandingkan dengan keadaan yang seharusnya dalam redaksi yang berbeda tapi sama, M. Atwi Suparman (2001: 63) dengan kata lain setiap keadaan yang kurang dari seharusnya menunjukkan adanya ‘kebutuhan’. Apabila kesenjangan itu besar atau menimbulkan akibat lebih jauh perlu ditempatkan sebagai prioritas yang yang harus diatasi. Jangan melompat ke ‘pemecahan masalah’ sebelum yakin  ‘apa masalahnya’.
Kebutuhan adalah kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan tertentu. Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan (internal change) dalam organism atau akibat pengaruh kejadian-kejadian dari lingkungan organism (Oemar Hamlik : 1978)
Kebutuhan belajar bersumber dari adanya kebutuhan yang secara bawahan (Inhaerent) dipunyai individu semenjak ia dilahirkan. Kebutuhan inilah yang merupakan tenaga pendorong bagi individu untuk hidup , untuk mempertahankan diri dari ancaman bahaya dan untuk berkembang terus. Menurut Maslow : Seorang ahli psikologi , kebutuhan dasar manusia itu berjenjang dari tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat yang paling tinggi. Teori itu disebut sebagai teori “Jenjang Kebutuhan Manusia” Sebagai tenaga pendidik, dengan mengidentifikasi kebutuhan belajar paling tidak kita dituntut menyadari dua hal, yaitu mengapa kebutuhan belajar itu muncul dan untuk apa ia perlu dimunculkan?

B.Mengidentifikasi Kebutuhan Pembelajaran
Informasi adanya kesenjangan kopetensi peserta didik yang dicari dalam proses identifikasi kebutuhan pembelajaran adalah kopetensi peserta didik saat ini dibandingkan dengan kopetensi peserta didik yang seharusnya dikuasai. Kesenjangan yang dimaksud adalah kesenjangan pengetahuan,keterampilan atau sikap, bukan kesenjangan yang lain yang akan diatasi dengan desain pembelajaran.

Dalam  perencanaan pelaksanaan idendifikasi kebutuhan belajar, keterlibatan peserta didik sangat diperlukan, sumber-sumber atau potensi yang tersedia pada masing-masing individu, permasalahan dan prioritas masalah, dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran, akan di petakan sesuai kelompoknya,untuk kemudian dibuat kelompok sesuai kebutuhan belajar masing-masing. .Kebutuhan-kebutuhan belajar tersebut kemudian ditata secara cermat dan berurutan. Selanjutnya ditentukan urutan prioritas kebutuhan belajaran atas dasar kepentingan dan kesegeraannya untuk dipenuhi melalui kegiatan belajar.
Secara umum,ada 3 hal yang perlu dilakukan dalam mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran,yaitu:
1.         Menentukan kesenjangan penampilan siswa yang disebabkan kekurangan ‘kesempatan’                       mendapatkan pendidikan/pelatihan
2.       Mengidentifikasi bentuk kegitan pembelajaran yang paling tepat
3.       Menentukan populasi sasaran yang dapat mengikuti kegiatan pembelajaran

C.Proses Mengidentifikasi Kebutuhan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas                : V11
Materi Ajar       : Sub. Tema 2 /  Membuat Laporan Teks Hasil Observasi

Sebelum peserta didik mendapat materi tersebut,guru harus mengetahui sejauh mana pengetahuan dasar mereka tentang materi ajar yang akan diberikan. Jika mereka telah faham tentang teori/konsep membuat laporan teks hasil observasi, berarti guru tidak perlu memberikan materi tersebut,kegiatan berikutnya bisa langsung melalukan observasi kemudian peserta didik bias membuat laporan hasil pengamatannya dalam bentuk laporan tertulis. Untuk mengetahui kemampuan/pengetahuan dasar peserta didik tersebut,digunakan alat ukur berupa angket sebagai berikut!

Angket Pemahaman Pesert Didik Terhadap Materi
 Membuat Teks Laporan Hasil Observasi

IDENTITAS

Nama    : ……………………………………………
Kelas    : ……………………………………………

PETUNJUK :
1. Berilah tanda  (X) pada salah satu jawaban dari pertanyaan di bawah ini!
2. Kesungguhan  dan kejujuran  Anda  dalam menjawab sangat  kami harapkan.
3. Atas  bantuan  Anda  kami   sampaikan  terima  kasih.

Pertanyaan:
          1.         Apakah anda tau apa itu laporan hasil observasi ?
a.        Ya              b.Tidak
          2.       Apakah anda pernah membaca/melihat teks berupa laporan hasil observasi?
a.        Ya              b. Tidak
          3.       Apakah anda pernah mendapatkan tugas membuat laporan hasil observasi?
a.        Ya              b. Tidak
          4.        Apakah anda tau bentuk laporan hasil observasi?
a.        Ya              b. Tidak
          5.       Apakah anda tau apa saja yang diperlukan untuk membuat laporan hasil observasi?
a.        Ya              b. Tidak
          6.        Apakah anda tau struktur laporan hasil observasi yang benar?
a.        Ya              b. Tidak
          7.        Apakah anda tau unsur-unsur yang harus termuat dalam laporan hasil observasi?
a.        Ya              b. Tidak
          8.       Apakah data yang diperoleh saat melakukan observasi  dapat digunakan untuk membuat laporan hasil observasi?
a.        Ya              b. Tidak
          9.       Apakah kesalahan dalam memperoleh data saat melakukan observasi dapat berpengaruh pada penyusunan struktur                    laporan hasil observasi?
a.        Ya              b. Tidak
          10.      Apakah penyusunan laporan hasil observasi bisa dilaksanakan sebelum melakukan observasi?
a.        Ya              b. Tidak



D. Menilai Kesenjangan
Menurut Suharsimi (1995) penilaian adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pengambilan keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik-buruk (secara kualitatif). Penilaian bisa juga diartikan sebagai suuatu usaha untuk mendapatkan informasi secara berkesinambungan dan akurat tentang proses belajar mengajar yang telah dicapai dan langkah yang harus dilaksanakan sebelum memulai proses belajar mengajar selanjutnya. Dalam hal ini,penilaian kesenjngan yang didapat dari angket di atas bias dijadikan dasar untuk mengetahui;
• Tingkat singnifikansi kesenjangan
• Luas ruang lingkupnya
•Pengaruh kesenjangan tersebut terhadap kegiaan belajar mengajar selanjutnya.



D. Hasil Analisis Identifikasi Kebutuhan Belajar.
Dari data angket yang telah diisi oleh  36 peserta didik , diperoleh hasil:
NO
Data Angket
Ya
Tidak
Keterangan
1
2
Tau apa itu teks laporan hasil observasi
Pernah melihat/membaca contoh teks laporan hasil observasi
28
27

2
3
93% Kesenjangan diabaikan
90% Kesenjangan diabaikan
3
Pernah mendapatkan tugas membuat laporan hasil observasi
29
1
97% Kesenjangan diabaikan
4
Tau bentuk laporan hasil observasi
28
2
93% Kesenjangan diabaikan
5
Tau apa saja yang diperlukan untuk membuat laporan hasil observasi
14
16
 46% Perlu tindak lanjut
6
Tau struktur laporan hasil observasi yang benar
15
15
 50% Perlu tindak lanjut
7
Tau unsur-unsur yang harus termuat dalam laporan hasil observasi
13
17
 43%  Perlu tindak lanjut
8
Data yang diperoleh saat melakukan observasi  dapat digunakan untuk membuat laporan hasil observasi?
20
10
 66% Kesenjangan diabaikan

Kesalahan dalam memperoleh data saat melakukan observasi dapat berpengaruh pada penyusunan struktur laporan hasil observasi
16
14
 53% Perlu tindak lanjut
10
penyusunan laporan hasil observasi bisa dilaksanakan sebelum melakukan observasi
11
19
 36% Perlu tindak lanjut

Kesimpulan dari jawaban yang diperoleh peserta didik dapat menjadi gambaran bagi guru apakah mereka faham dengan apa yang dimaksud teks hasil observasi, bagian apa saja yang terdapat dalam suatu teks, dan apa yang menjadi cirri dari teks laporan hasil observasi. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan secara nasional (dalam kurikululm 2013 adalah 67 dengan rentang skor 100) artinya  prosentase ketuntasan hanya 67% dari jumlah peserta didik dalam rombongan belajar.

Kesimpulan hasil angket rata-rata di atas, pertanyaan angket untuk no. 1,2,4,4 dan 8 sudah memenuhi standar KKM, berarti kesenjangan bisa diabaikan. Dilihat dari kesenjangan yang didapat dari data angket,siswa belum faham karena mereka belum pernah melihat contoh teks laporan hasil observasi. Solusi untuk permasalahan ini adalah

1.  Peserta didik bisa diberikan contoh teks yang dimaksud atau mereka ditugaskan untuk mencari dari sumber belajar yang ada disekolah. Jika hal ini sudah dilakukan, peserta didik bisa mengatasi permasalahan belajarnya. Dari contoh tersebut mereka bisa mempelajari dan mengamati apa itu teks laporan hasil observasi dan memahami bentuknya.

2   Peserta didik yang belum faham karena factor kemampaun dalam akademis (setelah melihat contoh dan mempelajarinya belum bisa memahaminya),dapat diselesaikan secara interent . Hal ini bisa dilakukan dengan member bimbingan khusus/pendampingan saat proses belajar dikelas atau pelajaran tambahan di luar jam belajar.

3    Kebutuhan belajar yang sifatnya karena peserta didik belum faham dengan konsep dasar materi materi yang akan dipelajari bisa diatasi dengan menempatkan/mengelompokkan mereka dengan kelompok yang sudah faham (tutor sebaya).

4      Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4/5 peserta,dimana pada masing-masing kelompok ditempatkan peserta yang telah memahami/menguasai materi. Dengan demikian penyelesaian permasalahan pembelajaran tidak terfokus pada guru

Pertanyaan angket no: 5,6,7,9, dan 10 menjadi kebutuhan belajar peserta didik,karena ketuntasan dari data yang diperoleh masih dibawah standar KKM (dibawah 67%). Dengan demikian,guru memulai  pembelajaran dengan dengan tema “Menulis Teks Hasil Observasi”  dengan langkah-langkah:
1.         Persiapan membuat/menulis teks laporan hasil observasi
2.       Struktur teks laporan hasil observasi
3.       Unsur-unsur yang harus ada dalam teks laporan hasil observasi
4.       Menyusun/menulis laporan hasil observasi dari data yang didapat di lapangan

E.Langkah-langkah Menulis Tujuan Instruksional
Setelah melakukan identifikasi kebutuhan pembelajaran,selanjutnya desainer pembelajaran/guru dapat menyusun tujuan pembelajaran. Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa: (1) tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran; (2) tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.  Yang menarik untuk digarisbawahi  yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat secara tertulis (written plan).
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: (1) memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara  lebih mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3) membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; (4) memudahkan guru mengadakan penilaian.
Sebagai langkah lanjut,perumusan tujuan pembelajaran yang berupa pencapaian kopetensi (sebagai solusi),Berikut ini rumusan tujuan pembelajaran yang disampaikan. Anderson & Krathwohl (2001) merevisi taksonomi Bloom kawasan kognitif menjadi: Ingatan (C1),Pemahaman (C2),Penerapan (C3),Analisis (C4),Evaluatif (C5),dan Mencipta/Kreasi (C6)
Dalam penyusunan rumusan tujuan pembelajaran diupayakan mengandung 4 kalimat/kata:
1.Siapa (orang) yang akan belajar?
2.Gunakan kata ‘akan dapat’ setelah orang yang akan belajar?
3.Gunakan kata kerja aktif yang dapat diamati dan dapat diukur (observable & measurable)
4.Objek/kompetensi/prilaku yang diharapkan,contohnya: peserta didik dapat menyusun teks deskripsi,dll
Conoh perumusan Tujuan Pembelajaran:

Menentukan Tujuan Pembelajaran
Kelas/Semester            : VII/1
Mata Pelajaran             : Bahasa Indonesia
Materi Pokok               : Menulis Teks Hasil Observasi
Tema                          : Cinta Lingkungan Hidup (Teks Hasil Observasi)
Subtema 1                   : Cinta Lingkungan
Alokasi Waktu             : 2 x 45 Menit
Jumlah Pertemuan        : 2 x Pertemuan
A.     Kompetensi Inti
KI  3:    Memahami  pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang  ilmu   pengetahuan,teknologi, seni budaya terkait penomena dan kejadian yang tampak  mata).
KI  4:    Mencoba,mengolah,  dan menyaji, dalam ranah konkret( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)   dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan  sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori).

B.     Kompetensi Dasar
3.1       Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan
C.     Indikator Pencapaian Kompetensi
1.    Mengetahui isi teks hasil observasi
2.    Mengetahui struktur teks hasil observasi
3.    Mengetahui ciri bahasa teks hasil observasi
D.     Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks hasil observasi dan mendiskusikannya peserta didik dapat mengetahui isi teks hasil laporan observasi baik secara lisan maupun tulisan.
2. Setelah membaca teks hasil observasi dan mendiskusikannya peserta didik dapat mengetahui struktur teks hasil laporan observasi baik secara lisan maupun tulisan
3. Setelah membaca teks hasil observasi dan mendiskusikannya peserta didik dapat mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam teks hasil laporan observasi baik secara lisan maupun tulisan
4.   Setelah membaca dan mempelajari teks laporan hasil observasi,peserta didik dapat menulis teks laporan hasil observasi dari data yang diperoleh di lapangan.


BAB  III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebelum menghasilkan suatu desain sitem instruksional yang siap pakai haruslah melalui tahap-tahap yang ditentukan agar hasil yang didapat lebih berkualitas dan tujuan yang direalisasikan dapat tercapai secara  maksimal. Salah satu tahap yang tidak kalah pentingnya adalah identifikasi kebutuhan belajar, dimana pada langkah inilah merupakan bertujuan  untuk memperolah gambaran tentang apa yang dibutuhkan peserta didik dan apa  yang akan dicapai. Apa yang akan dicapai merupakan suatu tujuan yang jelas dan spesifik memberi pegangan dan petunjuk tentang metode mengajar dan belajar yang serasi serta memungkinkan penilaain proses dan hasil belajar yang lebih teliti.

B. Saran
Kiranya para desainer atau tenaga pendidik menggunakan tahap demi tahap dalam menentukan tujuan instruksional secara teliti sehingga kebutuhan siswa dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang kita inginkan.

DAFTAR PUSTAKA
1.        Bahan Ajar (Diktat) Desain Pembelajaran,Dr.Iffah Budiningsih
2.     Bahasa Indonesia Buku Siswa kelas VII,kurikulum 2013





Tidak ada komentar:

Posting Komentar