media dan sumber belajarnya sugianti bisri

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu

Sugianti Bisri | Rabu, November 23, 2016 |


Ada Kupu-Kupu, Ada Tamu
(Karya : Seno Gumira Adjidarma)

Taman di depan rumah kami kecil, penuh bunga. Aku tidak pernah tau nama-nama bunga itu. Aku tau semua bunga itu indah. Aku duduk di teras rumah, merasakan hangat matahari yang menerpaku. Aku sedang berpikir bagaimana bisa bunga ciptaan manusia lebih mahal dari ciptaan Tuhan.
 Aku sedang berpikir tentang keberadaan bunga dan kulihat kupu-kupu itu datang, pergi dan datang lagi.
            “ Wah, akan ada tamu ” kata istriku
            “ Pasti? ”
            “ Iya. Pasti ”
            “ Kok bisa pasti ? ”
            “ Bukankah kalau ada kupu-kupu tandanya pasti ada tamu ”
            Aku melihat kupu-kupu itu dan berpikir tentang tamu.
            “ Jangan-jangan tamu itu mau meminjam uang ” kataku
            “ Tidak mungkin. Lihat kupu-kupu itu warnanya bagus, pasti membawa keberuntungan ”
            Keberuntungan dan bencana menjadi hal penting dalam hidup kita. Kuamati kupu-kupu itu terbang kesana-kemari. Tidak salah kalau kupu-kupu itu dibilang bagus. Apakah hal bagus selalu membawa keberuntungan ?
            Hidup ini di penuhi teka-teki. Apa arti hidup seekor kupu-kupu ? mengapa kita harus sibuk dengan tanda-tanda. Tamu macam apa yang akan datang nanti.
            “ Bagaimana kalau tamu itu bukan pembawa keberuntungan ?”
            “ Tidak. Tamu itu pasti pembawa keberuntungan. Lihat kupu-kupu itu bagus ”
            “ Tidak ada kupu-kupu yang tidak bagus”
            “ Ada. Sering sekali kupu-kupu jelek terbang sampai masuk rumah. Setelah itu rumah kita kemalingan, setelah itu kamu kehilangan pekerjaan, setelah itu kehormatan kita diinjak-injak orang. Kali ini kupu-kupunya bagus, pasti tamu yang akan datang membawa keberuntungan. Aku yakin sekali ”
            “ Itu tidak ilmiah”
            “ Siapa bilang hidup ini ilmiah ? ”
            Istriku pergi ke dapur. Dimasaknya apa saja yang ada di dapur, karena ia merasa yakin tamu itu akan datang.
            “ Bagaimana kalau tamu itu tidak jadi datang? Siapa yang mau menghabiskan semua makanan ini ? ”
            “ Pasti datang. Tamu itu pasti datang.”
            Aku sungguh tidak mengerti, bagaimana seseorang bisa yakin akan sesuatu tanpa dasar-dasar yang jelas. Aku merasa pemikiran tentang tamu benar-benar menggangguku. Jangan-jangan tamu yang akan datang benar-benar membawa bencana.
            “ Siap-siap barangkali tamu itu akan datang sesaat lagi ”
            Jadi, kubuka pintu pagar. Membersihkan segala perabotan, mengepel dan tanaman. Aku menengok ke tikungan jalan barangkali tamu itu telah memasuki gerbang kompleks perumahan. Semuanya segera di cek dan makanan pun sudah tertata rapi di meja.
            Kami berdua duduk di tepi sungai menunggu kedatangan tamu itu. Lalu ada kupu-kupu lain dari seberang sungai. Kami berdua melompat memperhatikannya.
            “ Wah kupu-kupu ini jelek. Bulukan lagi !”
            “ Sial” kata istriku
            Diusirnya kupu-kupu itu dengan penggepuk kasur.
            “ Jadi, ada dua tamu? ” kataku.
            “ Ya. Yang satu membawa keberuntungan, yang satu membawa sial ”
            “ Apa perlu kita masak lagi? ”
            “ Tidak usah, yang membawa sial tidak perlu di jamu apa-apa ”
            “ Loh ? ”
            “ Kalau perlu kita usir saja ”
            “ Wah !!”
            Ketika tiba saat makan siang, kami memakan sebagian dari masakan itu, sekadar untuk mengatasi lapar.
            Kami pun berargumen tentang siapa tamu yang akan datang ini, sampai suasana begitu terasa asing saat argumen kami memiliki pendapat yang sama. Bagaimana kalau tamu itu bukan manusia. Kemudian mendadak muncul puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan kupu-kupu aneka warna berterbangan dan memenuhi pandanganku. Istriku berteriak dan memegang tanganku, kurasakan pegangannya terlepas dan tak kudengar lagi suaraku sendiri.

Image result for gambar kupu-kupu di rumah

Analislah dongeng di atas berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsiknya!
LK Tagihan 2.5
Jawaban

No.
Unsur Instrinsik/Bukti
1
Tema  :  Percaya Tahyul (Misteri)
Bukti   : 
Aku sedang berpikir tentang keberadaan bunga dan kulihat kupu-kupu itu datang, pergi dan datang lagi.
            “ Wah, akan ada tamu ” kata istriku
            “ Pasti? ”
            “ Iya. Pasti ”
            “ Kok bisa pasti ? ”
            “ Bukankah kalau ada kupu-kupu tandanya pasti ada tamu ”
               Aku melihat kupu-kupu itu dan berpikir tentang tamu.
            “ Jangan-jangan tamu itu mau meminjam uang ” kataku
            “ Tidak mungkin. Lihat kupu-kupu itu warnanya bagus, pasti membawa   
                keberuntungan ”
Keberuntungan dan bencana menjadi hal penting dalam hidup kita. Kuamati kupu-kupu itu terbang kesana-kemari. Tidak salah kalau kupu-kupu itu dibilang bagus. Apakah hal bagus selalu membawa keberuntungan ?
 “Bunga-bunga dan kupu-kupu, aku tak tau mengapa kita sibuk dengan tanda-tanda. Tamu macam apakah yang akan dating.”

2
Alur : Maju
a. Tahap pengenalan
     Saat tokoh aku dan istrinya sedang duduk di teras sambil menikmati
     keindahan bunga-bunga di taman.
b.  Pemunculan konflik
     Ketika ada kupu-kupu masuk ke dalam rumah. Dan sang istri percaya bahwa
     akan ada tamu yang membawa keeberuntungan. Sang istri pun menyiapakan     
    jamuan untuk tamu.
c. Konflik mulai menajam
    Ketika sedang menunggu tamu, ada kupu-kupu buruk yang masuk ke rumah
    mereka. Mereka pun takut jika yang datang adalah tamu pembawa sial.
d. Klimaks
    Mereka menebak-nebak siapa yang akan dating setelah adanya kupu-kupu  
    masuk ke dalam rumah.
e. Penyelesaian
    Ketika ribuan kupu-kupu memenuhi pandangan mereka yang menandakan
    malaikat maut telah datang.
3
Tokoh dan Penokohan
 a. Aku
     Berprasangka buruk, bukti : “Jangan-jangan mau pinjam uang”
     Waspada, bukti : “Belum tentu tamu itu orang baik-baik.
b. Istriku
    Terlalu percaya gugon tuhan, bukti : “Bukankah memang begitu? Kalau ada
                                                                 kupu- kupu, tandanya aka nada tamu”
     Pilih kasih, bukti : “Untuk yang membawa sial tidak perlu dijamu apa-apa”
                                    “Kalau perlu kita usir saja”

4
Latar
a. Latar Tempat
    Teras rumah, bukti : Aku sedang duduk di teras rumah….
    Dapur, bukti: Istriku pergi ke dapur. Dia mulai memasak
    Halaman rumah, bukti : Jadi, kubuka pintu pagar. Kurapikan kerikil di
                                            halaman.b
    Dalam rumah, bukti : Lantai dipel sampai mengilap. Lampu, AC, dan  
                                        compact-disc diperiksa.
    Tepi sungai, bukti: Kamu berdua sedang duduk di tepi sungai.

b. Latar Suasana
    Damai, bukti : Aku sedang duduk di teras rumah, merasakan hangat matahari
                             pagi menerpa kulitku.
    Menengangkan, bukti : Mendadak dari balik pagar muncul seekor kupu-kupu.
                                          Kemudian seekor lagi dan seekor lagi.
    Takut, bukti : Istriku memegang tanganku sambil berteriak

c.  Latar Waktu
     Pagi hari, bukti : Aku sedang duduk di teras rumah, merasakan hangat
                                 matahari pagi menerpa kulitku.
     Siang hari, bukti :  Ketika tiba saatnya makan siang…



5
Sudut Pandang
Sudut cerpen tersebut adalah : Orang pertama,pelaku utama
Bukti :
Aku tidak pernah tau nama-nama bunga itu. Aku tau semua bunga itu indah. Aku duduk di teras rumah, merasakan hangat matahari yang menerpaku. Aku sedang berpikir bagaimana bisa bunga ciptaan manusia lebih mahal dari ciptaan Tuhan.

6
Amanat
a.       Jika ada tamu, hendaklah dijamu dengan sebaik-aiknya
b.      Tidak boleh membeda-bedakan tamu
c.       Jangan terlalu percaya gugon tuho
d.       Hendaklah waspada setiap waktu
e.       Jangan suka berburuk sangka



Analisis Unsur Ekstrinsik

Belakang Pengarang :
Seno Gumira Adjidarma lahir di Boston, 19 Juni 1958. Menempuh pendidikan pada tahun 1994          di Fakultas Film & Televisi di Institut Kesenian Jakarta. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesiabidang Magister Ilmu Filsafat. Dan pada tahun 2005 mengambil pendidikan Doktor Ilmu Sastra di UniversitasIndonesia.
a.       Nilai moral :
       Menjamu tamu dengan baik
       Jika ada tamu yang baik dijamu dengan baik, jika ada tamu yang buruk tidak perlu
       dijamu kalau perlu diusir
b.      Nilai budaya/Tradisi : percaya tahayul
c.       Nilai agama : belum ingin mati sebelum naik haji



1 komentar: