Apa yang bisa saya berikan untuk siswa?
Hanya secuil ilmu. Itupun
belum tentu terekam karena banyaknya
muatan yang harus mereka ingat sedangkan memori mereka punya kapasitas yang
terbatas. Mereka akan menyeleksi dengan baik ingatan yang mana yang harus
diabadikan dan memori mana yang harus dibuang.
Menjadikan siswa untuk menjadi pandai memang tujuan utama seorang guru. Namun tidak begitu dengan diriku. Setiap anak mempunyai kemampuan yang
berbeda-beda. Satu anak mungkin menyukai pelajaran matematika, tapi ia lemah di
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jika aku menuntut semua anak untuk pandai dan
meguasai semua ilmu yang aku sampaikan, akan membuat saya jantungan karena ulah
anak yang malas, dan ogah-ogahan jika sedang mengikuti mata pelajaran. Lantas
apakah anak ini kita labeli anak yang bodoh?
Jangan gegabah melebeli siswamu dengan sebutan begitu bu guru. Tugas
utama guru itu mendidik, mendampingi, mengarahkan potensi yang ada dalam diri
siswa sehingga apa yang ada dalam
dirinya mampu dikembangkan.
Jika ingin mereka punya kenangan, buatlah suatu kisah yang kalian
alami dalam proses pembelajarn dalam sebuah kenangan yang bisa mengingatkan
keberadaanmu dalam perjalanan hidupnya di masa yang akan datang. Sebuah kenangan
antara kita. Guru-siswa- lingkungan
sekolah dalam sebuah dinding yang mampu menyimpannya dengan baik. Menjadi guru
yang menyenangkan itu lebih baik bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar