Mau pilih yang
mana,bingung nih kebanyakan brosur? Kalimat yang dilontarkan oleh siswa usai Ujian
Nasional karena banyaknya brosur yang mereka dapat selama sepekan ini. Tidak
usah bingung akan ke mana setelah lulus SMP, yuk kita simak yang satu ini.
A. Mengenal Sekolah Menengah
Berdasarkan
Undang-Undang tahun 2003 pasal 18 tentang system penidikan Nasional, ada dua
jenis sekolah menengah yang bisa menjadi alternative melanjutkan sekolah
setelah SMP,yaitu Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)
1. Sekolah
Menengah Umum (SMU) yang dikelola Dinas Pendidikan dan Madrasah
Aliyah (MA) yang dikelola Departemen Agama.
Sekolah menengah umum atau yang sering
juga disebut senior high school adalah jenjang pendidikan yang mempersiapkan
siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (perguruan
tinggi). Untuk SMU diselenggarakan program khuus sesuai dengan kepeminatan
siswa yaitu : Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) dan Program Bahasa.
Sepertihalnya SMU, Madrasah Aliyah (MA) siswa MA juga memilih salah satu
jurusan yang ada,yaitu : Ilmu Alam,Ilmu
Sosial,Ilmu-Ilmu Agama,dan Bahasa. Mulai
tahun ajaran 2012/2013 pemilihan jurusan sudah diterapkan dari kelas sepuluh
ketika mereka mendaftar secara online.
2. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
Sekolah
Menengah Kejuruan merupakan salah satu jenis sekolah lanjutan setelah
SMP yang bertujuan mempersiapkan siswa memasuki lapangan kerja dengan
mengembangkan sikap profesional,mempersiapkan siswa agar mampu memilih
karier,dan menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha. Siswa yang melanjutkan ke SMK
lebih banyak dibekali keterampilan untuk memasuki dunia kerja dengan
penekanan keahlian tertentu.
Ada Sembilan kelompok kejuruan yang bisa
menjadi pertimbangan pemilihan jurusan
sesuai dengan minat,yaitu:
a.
Kelompok
Teknologi dan Industri (STM Umum)
b.
Kelompok
Bisnis Managemen (SMEA)
c.
Kelompok
Seni Kerajinan
d.
Kelompok
Pariwisata
e.
Kelompok
Kesejahteraan Masyarakat (Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Masyarakat)
f.
Kelompok
Kesenian
g.
Kelompok
Olahraga/Sekolah Atllit
h.
Kelompok
Agama (Madrasah Kejuruan) dibawah naungan Departemen Agama
i.
Kelompok
Keehatan dan Obat-Obatan
Pada
kelompok ini ada Sekolah Menengah Analisis Kesehatan (SMAK),Sekolah Perawat
(SP) dan Sekolah Menengah Farmasi (SMF)
B. Tips
Mempersiapkan Diri Memasuki SMU
Melanjutkan sekolah jangan asal memilih
sekolah,yang penting sekolah dan mendapatkan ijazah. Ada hal-hal yang perlu
menjadi bahan pertimbangan,agar sekolah yang kita pilih menjadi sekolah yang
sesuai dengan kebutuhan anak dan berhasil sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Berikut ini hal-hal yang
perlu diperhatikan sebelum menjatuhkan pilihan ke sekolah menengah tertentu.
1. Pastikan
tujuan individu yang bersangkutan.
Akan kemana yang bersangkutan setelah
menyelesaikan sekolah menengah? Jika yang bersangkutan akan melanjutkan ke
perguruan tinggi,maka pilihlah jenjang
pendidikan SMU. Sebaliknya,jika setelah lulus ingin berkarier maka
sebaiknya memilih SMK. Dalam pemilihan jenis sekolah menengah ini,harus
dipertimbangkan juga kemampuan ekonomi keluarga. Harus melibatkan orang tua dan
siswa yang bersangkutan. Jangan sampai kepeminatan siswa memilih SMU karena
ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi namun kekuatan ekonomi keluarga
tidak mendukung. Akhirnya setelah menyelesaikan SMU yang bersangkutan secara
akademis memiliki bekal yang cukup untuk melanjutkan sekolah namun ekonomi
tidak mendukung sedangkan untuk mencari kerja tidak mempunyai keterampilan
sesuai kebutuhan dunia usaha. Akhirnya malah mencetak pengangguran.
2. Pertimbangkan
bakat dan minat yang dimiliki siswa.
Setiap anak mempunyai bakat yang
berbeda-beda,bakat yang dimiliki seseorang merupakan salah satu factor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar. Seseorang yang mengikuti pendidikan
disekolah menengah jika disadarkan pada bakat dan minat dibanding dengan hanya
disadari oleh salah satunya.
Seseorang yang memilih sekolah hanya
karena minat tidak didasari oleh bakat/kemampuan akan menjadi hambatan dalam
proses pembelajaran. Menjadikan siswa malas (motivasi belajarnya rendah).
Akibanya hasil belajar yang diperolehpun tidak maksimal.
3. Karakter
siswa
Pertimbangkan sifat yang dimiliki diri
sendiri. Ada yang teliti,sabar,pekerja keras,inovatif,kreatif,dll. Sifat dasar
seseorang juga mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar.
Contoh: Rahma orangnya suka bekerja keras
namun ia tidak sabaran,tidak bisa bekerja
dibawah pengawasan dan sifatnya yang pembersih kadang jijik melihat hal-hal
tertentu. Rahma memilih melanjutkan Sekolah Perawat (SP) karena anjuran orang
tua dan teman-temannya yang banyak juga melanjutkan ke sana. Pada saat praktik
di Rumah Sakit,Rahma merasa tertekan karena dia tidak mampu melayani pasien
yang mempunyai karakter berbeda-beda (cenderung ingin dilayani) yang harus menuntutnya
berkikap sabar dalam melayani pasien seperti membersikan badan ,menyuapi atau
yang lainnya sebagai tugas perawat. Akibatnya nilai Rahma dalam praktik tidak
memuaskan.
4. Seberapa
Banyak Ekskul Yang Dikembangkan di Sekolah Tersebut
Meskipun ekskul hanya berupa pelajaran tambahan,namun
adanya ekskul dapat membantu siswa mengembangkan bakat yang dimiliki sehingga
apa yang sudah dikuasainya itu tetap terpelihara dan berguna untuk kehidupannya
di masa yang akan datang. Ekskul yang beragam juga memberikan kesempatan siswa
mengembangkan diri sesuai dengan minatnya,memacu diri untuk terus
berkreasi,menambah teman,menambah pengalaman yang tidak di dapat di bangku
sekolah, selain itu anak-anak bisa menanfaatkan waktu sepulang sekolah secara
positif.
5. Jarak
tempuh Sekolah dengan tempat tinggal
Faktor jarak juga menjadi pertimbangan
khusus dalam pemilihan sekolah apalagi bagi mereka yang tinggal di perkotaan
yang sarat dengan kemacetan dan harus berpacu dengan waktu. Mungkin sekolah
yang dituju memang ada di satu sekolah yang lokasinya cukup jauh dari tempat
tinggal kita. Namun jika memaksakan diri untuk melanjutkan ke
sana,pertimbangkan kemampuan fisik anak yang bersangkutan. Jika mereka harus
berangkat lebih awal dan sampai kembali dirumah sudah petang,kapan waktunya
mereka istirahat dan belajar/mengulang materi pelajaran yang diberikan di
kelas. Dikelaspun anak tidak konsentrasi belajar karena lelah diperjalanan Jika keungan memungkinkan untuk meng-Koskan
siswa juga harus dipertimbangkan kemandirian anak dan resiko yang terjadi.
Pilih sekolah yang lebih dekat dengan rumah meskipun kwalitasnya tidak sebagus
sekolah tujuan. Dengan bimbingan dan pengawasan yang intensif hasilnya juga
bisa maksimal.
6. Lingkungan
Sekolah
Sekolah yang bagus namun lingkungan
sekolah tersebut tidak mendukung untuk perkembangan anak juga wajib jadi bahan
pertimbangan. Jangan malas untuk mensurvei lokasi yang belum kita ketahui
secara persis sebelum menjatuhkan pilihan. Seberapa banyak warnet yang
memfasilitasi game online di sekitar sekolah, berapa banyak warung yang ada
disana yang menyediakan rokok dan apakah tempat itu menjadi lokasi strategis
bagi bagi siswa untuk nongkrong usai jam sekolah? Adakah siswa dari sekolah
lain disekitar sekolah itu yang nongrong-nongkrong sekedar menghisap rokok,main
game pada jam sekolah? Jika hal ini kita abaikan,bukan berate kita juga
menjerumuskan anak kedunia yang sama. Perkembangan anak yang masih labil akan
sangat mudah terpengaruhi oleh lingkungan negative yang ada disekitarnya jika
sejak dini orang tua sendiri tidak menanamkan agama yang kuat. Jika kita tidak
mampu mengawasi kegiatan anak secara maksimal,lebih baik pikerkan ulang sebelum
menjatuhkan pilihan.
Banyak kasus yang terjadi disekitar karena
orangtua mengabaikan hal ini,misalnya:
a.
Si A
datang ke sekolah menangis,setelah di tanya laptop yang ia bawa diminta pemuda
yang nongkrong di pinggir jalan menuju sekolah. Si anak dipaksa menyerahkan
laptop yang baru ia beli jika tidak mau diperkosa. Lokasi sekolah memang berdekatan
dengan anak-anak pecandu narkoba yang sering meminta paksa barang-barang
berharga siswa yang melintas jika kecanduan dan tidak punya uang untuk membeli
obat.
b.
Si B
yang sering bolos sekolah. Setelah dikonformasi dengan orang tua ternyata
setiap pagi si anak selalu berangkat dari rumah. Usut punya usut ternyata si
anak menghabiskan waktu di warnet bermain game online.
Demikian tips yang saya sampaikan,agar anak-anak dan para orang tua
tidak salah memilih sekolah menengah. Semoga sekolah yang mereka pilih
memang benar-benar sekolah yang tidak hanya bermutu tetapi mewakili bakat
dan kemampuan siswa,sehingga bisa menghasilkan generasi yang mampu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar