Kompetensi
Dasar :
Mampu menuliskan
pokok-pokok laporan yang diperdengarkan dengan kalimat singkat.
Mampu menganalisis pola
urutan waktu atau ruang dalam laporan yang diperdengarakan.
|
MATERI
Laporan adalah
dokumen yang berisikan paparan peristiwa atau kegiatan yang telah dilakukan
oleh seseorang atas dasar tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Bila
kegiatan itu beruipa penelitian, laporannya disebut laporan penelitian. Bila
berupa kunjungan atau perjalanan, laporannya disebut laporan perjalanan. Isi
laporan adalah hal-hal yang berkaitan langsung dengan tanggung jawab yang
dibebankan.
Ciri laporan yang baik adalah:
1. Ditulis dalam bahasa yang baik dan
jelas, serta tidak menimbulkan salah pengertian
bagi
pembacanya.
2. Disertai fakta yang akurat dan
meyakinkan.
3. Informasi yang disajikan lengkap.
4. Menarik dan enak dibaca.
Menurut sifatnya, laporan terdiri dari
beberapa jenis :
1. Laporan Formal
Syarat
Laporan Formal :
a.
Harus ada judul
b.
Biasanya ada surat pernyataan
c.
Memiliki daftar isi
d.
Terdapat intisari yang mengawali laporan
e.
Terdapat bagian pendahuluan
f.
Terdapat simpulan dan saran
g.
Isi laporan terdiri atas judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
h.
Bahasa yang digunakan adalah ragam resmi
i.
Jika perlu laporan disertai dengan tabel, angka dan grafik
2. Laporan Semiformal
Laporan
semiformal dapat berupa laporan karangan, laporan penelitian, laporan kegiatan,
atau laporan percobaan. Laporan semiformal dapat disusun dengan sistematika:
judul, kata pengantar, daftar isi, isi laporan, simpulan dan saran.
3. Laporan Nonformal
Pada
umumnya bentuk laporan ini terdiri atas tiga bagian :
a.
Pendahuluan
b.
Batang tubuh
c.
Simpulan dan saran
Dalam sebuah laporan perjalanan hal-hal
penting yang harus ada yaitu :
a. Judul laporan
b. Waktu pelaksanaan kegiatan
c. Peserta
d. Tujuan mengadakan kegiatan perjalanan
e. Tempat dan lokasi yang dituju
f. Hasil kegiatan / perjalanan
Contoh laporan
Kompasiana,
Mampu Mewujudkan Budaya Literasi
yang Dicita-citakan Badan Bahasa
Gerakan Indonesia Membaca-Menulis (GIMM)
Tingkat DKI Jakarta yang telah berlangsung sejak tanggal 3 Agustus 2015,
resmi ditutup oleh Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dra. Yeyen
Maryani, M.Hum.
Kegiatan ini diikuti oleh 35 siswa, 35
mahasiswa, dan 35 guru perwakilan masing-masing kodya di DKI Jakarta ini
diharapkan mampu mengembangkan sumber daya manusia, menyamakan pemahaman
antara siswa, mahasiswa, dan guru tentang bagaimana membaca dan bagaimana
mendokumentasikan hasil bacaan itu ke dalam bentuk tulisan.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari
ini dibimbing oleh narasumber yang kompeten dalam bidang kebijakan
bahasa, kebijakan literasi, motivasi membaca-menulis, dan pelatihan
membaca- menulis. Sebanyak 105 peserta yang dibagi dalam tiga kelompok kelas
tersebut diharapkan mampu mengembangkan budaya literasi di lingkungan
sekolahnya, lingkungan kampus, dan masyarakat sekitar serta kepentingan
akademik agar tujuan akhir dari kegiatan ini yang ingin mewujudkan generasi
literasi yang gemar membaca dan menulis bukan sekedar impian.
Peserta sudah dilatih dari hari pertama
sampai sampai hari terakhir dengan berbagai materi membaca dan menulis.
Materi yang didapat cukup membakar semangat mereka untuk membudayakan
literasi. Semoga ilmu yang mereka dapat bisa ditularkan pada anak didik,
teman sejawat, dan masyarakat sekitar seperti yang tertuang dalam permen
No.23 tahun 2015, suatu kebijakan yang mewajibkan membaca selama 15 menit
sebelum memulai pelajaran di sekolah sebagai pengembangan budi pekerti.
GIMM Tingkat DKI Jakarta maupun GIMM tingkat
Nasional yang akan diselenggarakan akhir Agustus tahun ini juga, diharapkan
dapat diselenggarakan setiap tahun agar makin banyak generasi literasi yang
mampu melahirkan duta-duta literasi yang baru mampu membuka wawasan
masyarakat disekitar mereka tentang pentingnya membiasakan diri untuk membaca
dan menulis dan melahirkan generasi intelektual yang mampu menyerap informasi
dan meneruskan informasi tersebut dalam bentuk tulisan.
Apa yang dibaca, dilihat, atau yang dialami
dapat menjadi sebuah cacatan yang bisa dipublikasi. Sesuatu yang besar pada
dasarnya dimulai dari hal-hal yang kecil. Kompasiana sebagai media warga
dapat dijadikan media yang paling efektif untuk mempublikasi catatan-catatan
tersebut agar ide,gagasan,pandangan, ataupun ulasan yang tertuang dapat
menjadi ide dan inspirasi pembaca menghasilkan catatan baru. Karakter tumbuh
dari pembiasaan, begitu motto yang selalu diucapkan oleh seorang motivator,
penulis, guru berprestasi dan sebutan-sebutan lainnya untuk memotivasi
penulis-penulis pemula.
Acara penutupan diakhiri dengan pengumuman
pemenang untuk masing-masing kelompok dan penyerahan hadiah dan piagam penghargaan.
Banyak hal yang diperoleh dari acara yang diselenggarakan di hotel Grand
Cempaka ini, selain menambah ilmu pengetahuan tentang pengembangan struktur
berbagai jenis teks, peserta juga dapat menjalin silaturahmi dan berbagi
pengalaman. GIMM 2015…….Salam Membahana. Ayo Membaca. Ayo Menulis, Siap
Berkarya Untuk Indonesia Tercinta! Ingin Menulis di Media Warga, Buat Akun di
Kompasiana!
|
EVALUASI
Setelah mendengarkan pembacaan laporan
perjalanan di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Apa judul laporan kegiatan yang baru
saja kamu dengarkan?
2. Siapa yang melakukan kegiatan tersebut?
3. Kapan kegiatan itu dimulai dan berakhir?
4. Kemana tujuan kegiatan tersebut?
5. Dalam rangka apa mereka melakukan
kegiatan?
6. Apa suka dan duka dari kegiatan
tersebut?
7. Ceritakan secara singkat kesimpulan
kegiatan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar