media dan sumber belajarnya sugianti bisri

Sinopsis Novel Feltamania

Sugianti Bisri | Sabtu, Desember 26, 2015 |
Judul : FELTAMANIA
Penulis : Alyssa Najwa Soraya
Penerbit : Tiga Ananda
Pengarang : Alyssa Najwa Soraya
Jumlah halaman : 102 halaman

Sinopsis Novel Feltamania

Oleh: Rizki Nadhira Larasati
Kelas: VIII-3


Saat jam istirahat pertama, Zaski dan Vina memilih untuk duduk di kelas. Tiba-tiba Tya dan Rani memanggil nama keduanya dan memberitahu pengumuman bahwa SD Tunas Harapan Garuda, akan mengadakan acara Open House. Di acara ini, akan ada acara lomba dan Market Day. Setelah  berdiskusi, akhirnya mereka memilih untuk menjual kreativitas dari kain felt. Setelah selesai membuat kerajinan dari kain felt.Rani mengusulkan untuk membuat nama perusahaan kecil mereka. Dan akhirnya mereka pun memakai usulan Vina, yaitu FELTAMANIA.
   Sebentar lagi Feltamania akan berjuang di Market Day. Tiba-tiba Tya datang dengan muka yang tegang. Tya memberitahu bahwa Viola, Melati, dan Tiara sedang membicarakan tentang Market Day dan ingin menjual kerajinan dengan bahan kain felt. Hari ini Feltamania akan berjualan di Market Day. Baru sebentar berjualan, stan kami mulai ramai dengan orang-orang yang hanya sekedar melihat-lihat dan ada pula yang membeli produk kain felt mereka. Saat Zaski dan Rani sampai di kios, ada seorang ibu melihat dagangan mereka lalu memesan Wadah Cangkir Rajut untuk acara ulang tahun anaknya.
Esoknya, kami minta tolong kepada Bude Sari untuk mengajarkan bagaimana membuat rajutan. Bude Sari pun mengajari kami cara merajut dengan sabar. Tetapi, kami sudah mulai putus asa. Lalu, Bude Sari mengusulkan ide bahwa pesanan Ibu Sophia dibuat oleh Bude dan kami yang menjual dan hasilnya dibagi dua. Kami pun setuju dan berterima kasih kepada Bude Sari. Dua minggu berikutnya bu Sophia senang dengan rajutan yang dipesannya.
     Sejak kemarin Vina terlihat murung. Ia seperti menjauhi teman-temannya. Ketika bel pulang berbunyi, ia cepat-cepat pulang. Teman-temannya sangat khawatir dengan keadaan Vina. Saat mereka bertanya kepada Vina tentang sikapnya, tiba-tiba, Vina sudah ada di hadapan kami. Ia berbicara sambil menahan tangis. Vina bercerita kepada kami kalau ayahnya masuk rumah sakit dan sekarang koma. Dan ia ingin meminjam uang hasil penjualan Feltamania untuk biaya pengobatan ayahnya. Mereka meminjamkan Vina uang berjumlah Rp.400.000 untuk ayah Vina dan Rp.100.000 untuk modal Feltamania.
Lima belas tahun kemudian, setelah mereka terpisah-pisah karena melanjutkan di SMP berbeda, mereka bertemu kembali di sebuah mall. Zaski telah menjadi penulis terkenal. Tya telah menjadi penjual art craft. Rani kini telah memiliki toko baju anak yang menggunakan kain felt. Dan Vina kini telah mempunyai toko kue yang sangat terkenal. Semuanya menggunakan nama Feltamania. Kami sangat senang dapat bertemu kembali.....











Tidak ada komentar:

Posting Komentar