Penulis :
Alyssa Najwa Soraya
Penerbit
: Tiga Ananda
Pengarang
: Alyssa Najwa Soraya
Jumlah
halaman : 102 halaman
Sinopsis Novel Feltamania
Oleh: Rizki Nadhira Larasati
Kelas: VIII-3
Saat jam
istirahat pertama, Zaski dan Vina memilih untuk duduk di kelas. Tiba-tiba Tya dan
Rani memanggil nama keduanya dan memberitahu pengumuman bahwa SD Tunas Harapan
Garuda, akan mengadakan acara Open House. Di acara ini, akan ada acara lomba
dan Market Day. Setelah berdiskusi, akhirnya
mereka memilih untuk menjual kreativitas dari kain felt. Setelah selesai membuat
kerajinan dari kain felt.Rani mengusulkan untuk membuat nama perusahaan kecil
mereka. Dan akhirnya mereka pun memakai usulan Vina, yaitu FELTAMANIA.
Sebentar lagi Feltamania akan berjuang di
Market Day. Tiba-tiba Tya datang dengan muka yang tegang. Tya memberitahu bahwa
Viola, Melati, dan Tiara sedang membicarakan tentang Market Day dan ingin menjual
kerajinan dengan bahan kain felt. Hari ini Feltamania akan berjualan di Market
Day. Baru sebentar berjualan, stan kami mulai ramai dengan orang-orang yang
hanya sekedar melihat-lihat dan ada pula yang membeli produk kain felt mereka.
Saat Zaski dan Rani sampai di kios, ada seorang ibu melihat dagangan mereka
lalu memesan Wadah Cangkir Rajut untuk acara ulang tahun anaknya.
Esoknya,
kami minta tolong kepada Bude Sari untuk mengajarkan bagaimana membuat rajutan.
Bude Sari pun mengajari kami cara merajut dengan sabar. Tetapi, kami sudah
mulai putus asa. Lalu, Bude Sari mengusulkan ide bahwa pesanan Ibu Sophia
dibuat oleh Bude dan kami yang menjual dan hasilnya dibagi dua. Kami pun setuju
dan berterima kasih kepada Bude Sari. Dua minggu berikutnya bu Sophia senang
dengan rajutan yang dipesannya.
Sejak kemarin Vina terlihat murung. Ia
seperti menjauhi teman-temannya. Ketika bel pulang berbunyi, ia cepat-cepat
pulang. Teman-temannya sangat khawatir dengan keadaan Vina. Saat mereka bertanya
kepada Vina tentang sikapnya, tiba-tiba, Vina sudah ada di hadapan kami. Ia
berbicara sambil menahan tangis. Vina bercerita kepada kami kalau ayahnya masuk
rumah sakit dan sekarang koma. Dan ia ingin meminjam uang hasil penjualan
Feltamania untuk biaya pengobatan ayahnya. Mereka meminjamkan Vina uang
berjumlah Rp.400.000 untuk ayah Vina dan Rp.100.000 untuk modal Feltamania.
Lima
belas tahun kemudian, setelah mereka terpisah-pisah karena melanjutkan di SMP
berbeda, mereka bertemu kembali di sebuah mall. Zaski telah menjadi penulis
terkenal. Tya telah menjadi penjual art craft. Rani kini telah memiliki toko
baju anak yang menggunakan kain felt. Dan Vina kini telah mempunyai toko kue
yang sangat terkenal. Semuanya menggunakan nama Feltamania. Kami sangat senang
dapat bertemu kembali.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar