Judul :
Sleeping Tiger
Penulis :
Chresnayani, Monica Dwi
Pengarang
: Chresnayani, MonicA Dwi
Penerbit
: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Jumlah
halaman : 270 Halaman
Sinopsis Novel Sleeping Tiger
Oleh : Raihan Alif
Kelas : VIII-3
Gaun
pengantin itu berwarna putih dengan nuansa merah jambu didalamnya, seperti
bagian dalam rumah kerang. Bahannya terbuat dari sutera yang sangat kaku dan
tipis, serta menyulur menyapu karpet merah sewaktu Selma bergerak maju. Dan
ketika Ia berbalik, ujung keliman gaunnya teta ditempat, sehingga Selma merasa
seakan-akan gaun itu membungkusnya bingkisan mewah.
Kata
Miss Stebbings dengan nada suara seperti wanita bangsawan “Oh,benar Anda tidak
bisa memilih gaun lain yang lebih cantik daripada yang itu, serasi sekali unutk
anda”. Ia mengungkapkan kata “serasi” itu “syerasi” sekarang,”Bagaimana dengan
panjang gaunnya?”
“Entahlah
menurut Anda bagaimana?” sebaiknya kita kelim sedikit…Mrs.Bellow” Mrs.bellow
bergerak maju dari sudut tempatnya berdiri sejak tadi,menunggu kalau tenaganya
dibutuhkan Miss Steblings mengenakan gaun Berdraperi dar bahan Crepe sedangkan
Mr.Bellow memakai baju terusan dari nnilon hitam dan sepatu yang tampaknya
seperti selop kamar
Sebuah
bantal beledu kecil tempat menusukan jarum pentul tergantung dipinggangnya
dengan seutas tali karet, ia berjongkok dan menitikan keliman bawah gaun itu
sedikit ke atas. Selina memperhatikan dari balik cermin, Ia tidak yakin apakah
seperti Miss Steblings, Ia juga menganggap bahwa gaun itu memenag serasi
unutknya.
Selina
naik taksi kembali ke Queen’s Gate ke atas, lalu menghamburkan masuk ke dalam
flat memanggil-manggil Agnes.
“Aku
ada disini di dapur” jawab Agnes. Wanita iitu sedang menyeduh teh, sewaktu
Selina muncul di pintu dapur yang terbuka, Agnes yang sedang menyendok gula ke
dalam teko seidkit menengadah. Ia seorang wanita mungil yang awet muda, dengan
air muka agak masam akibat tragedy-tragedi kehiduppan yang dialaminya.
Namun
Ia memiliki hati paling baik diseluruh dunia dan tidakk pernah tahan menghadapi
kekerasan hati atau kesedihan yang tidak dapat diatasinya. “ Oraang—Orang Al
Jazair yang malang itu “ Ia akan berkata lalu mengenakan topi untuk kelua rumah
dan membeli kartu wesel, mungkin untuk mengirim sejumlah uang yang melebihi
batas kemampuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar