Sebuah renungan untuk Guru
Cantikku berdiri di muka pintu
sesekali mengintip dari balik kaca yang sedikit berdebu
Mimiknya terlihat begitu ragu
untuk mengetuk pintu ruang guru
entah berapa lama cantikku telah berdiri kaku
menunggu dibalik pinti
Tak tega juga hati ini melihatnya hanya diam terpaku
kuhampiri gadis itu
ada apa gerangan,hingga cantikku tak berani
mengetuk pintu
Cantikku berdiri di muka pintu
sesekali mengintip dari balik kaca yang sedikit berdebu
Mimiknya terlihat begitu ragu
untuk mengetuk pintu ruang guru
entah berapa lama cantikku telah berdiri kaku
menunggu dibalik pinti
Tak tega juga hati ini melihatnya hanya diam terpaku
kuhampiri gadis itu
ada apa gerangan,hingga cantikku tak berani
mengetuk pintu
Cantikku membisikkan sesuatu
akupun mengintip dari balik pintu
oh.......
di ruang itu ada GURU
yang angaknya sedang memunggu sesuatu
Cantikku dipanggil ke ruang guru
Buku latihannya belum di sampul biru
oh....oh.....
rupanya cantikku begitu takutnya dengan si GURU
hingga untuk menghadap pun ia penuh ragu
Cantikku......
GURU itu hanya ingin kenal denganmu
pergilah......ketuklah pintu......
ucapkan salam pada GURU mu
Guru era baru tak akan marah perkara bukumu yang belum kau sampul biru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar