media dan sumber belajarnya sugianti bisri

Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi

Sugianti Bisri | Minggu, Januari 17, 2016 |
TOKOH IDOLA

Standar Kompetensi : Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.

Kompetensi Dasar :
1.1    Mengubah  teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung
1.2    Menulis pesan singkat sesuai dengan isi dengan menggunakan kalimat efektif dan bahasa yang santun.


A.Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi

        Teks wawancara merupakan bentuk penyajian informasi berupa tanya jawab antara pewawancara dan narasumber. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Dalam situasi formal, orang yang diwawancarai adalah orang yang berprestasi, ahli, tokoh masyarakat, artis atau seseorang yang memiliki keistimewaan tertentu. Simak wawancara dengan Irfan Bachdim berikut ini:



Sumber (http://kerenluarbiasa.blogspot.co.id)



Pewawancara   :  Bagaimana perasaannya mencetak gol pertama untuk Indonesia?
Irfan Bachdim  :  Saya sangat bangga dan senang bisa mencetak gol.
Pewawancara   :  Bagaimana perasaanmu menjadi bagian Timnas Indonesia?
Irfan Bachdim  : Ya, pastinya saya sangat bangga sekali bermain untuk Timnas  
                            Indonesia, karena  
                            saya berdarahn campuran Indonesia. Dan saya yang     terpenting  
                            sekarang adalah fokuskepada    pertandingan AFF dan mencoba
                            untuk  memenangkannya. Karen kita belum pernah menang           
                            sebelumnya, jadi kita berharap menang tahun ini.
Pewawncara    :   Siapa partner terbaik kamu di lini depan?
Irfan Bachdim :   Saya bisa bermain dengan Christian Gonzales dan Bambang
                            Pamungkas. Keduanya sangat bagus dan  saya ingin belajar dari
                            mereka, karena mereka idola saya di  Timnas.
Pewawancara  :   Tim mana yang menurut kamu paling kuat?
Irfan Bachdim :   Tim terkuat di grup A sudah pasti Indonesia.
Pewawancara  :   Bagaimana dengan Thailand?
Irfan Bachdim :   Ya, saya pikir Thailand cukup bagus, tapi saya tidak takut dengan
                             lawan kita, karena kita pasti akan     bermain bagus  sehingga kita bisa
                             mengalahkan mereka.
Pewawancara  :   Kita berharap kamu bisa mencetak gol lagi untuk Indonesia,
                            Bagaimana perasaanmu?
Irfan Bachdim :  Tidak penting siapa yang akan mencetak gol, yang terpenting untuk
                            kita  memenangkan pertandingan. Jadi saya tidak harus mencetak gol,
                            saya tidak punya  target pribadi. Dan bila saya   tidak mencetak gol
                            selama turnamen ini, tidak masalah bagi saya, asalkan kita menang
                            dalam turnamen ini, saya senang.
B. Menarasikan Teks Wawancara

     Teks wawancara merupakan bentuk penyajian informasi berupa tanya jawab antara pewawancara dan narasumber. Untuk menceritakan atau menyampaikan kembali hasil wawancara kepada orang lain, teks wawancara perlu diubah dalam bentuk narasi. Narasi merupakan bentuk karangan pengisahan suatu cerita atau kejadian.

Agar kamu dapat menarasikan teks wawancara dengan baik, lakukan langkah-langkah berikut.
1. Bacalah teks wawancara dengan cermat.
2. Catatlah pokok-pokok isi wawancara.
3. Buatlah pengantar ke arah isi wawancara.
4. Narasikan isi wawancara dengan mengembangkan pokok-pokok isi.
5. Lengkapilah narasi dengan bagian penutup.

Perlu dicermati lagi bahwa wawancara biasanya berupa kalimat langsung. Jika dinarasikan maka kalian harus mengubah kalimat tersebut menjadi tak langsung.
Masih ingatkah kalian ciri-ciri kalimat langsung dan tak langsung?

Ciri kalimat langsung sebagai berikut.
1. Bertanda petik (“…..”)
2. Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi daripada bagian lain
3. Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip tetap.
4. Tidak berkata lugas.
5. Kalimat yang diberi tanda petik bisa berbentuk kalimat berita, tanya, atau perintah.

Ciri kalimat tak langsung sebagai berikut.
1. Tidak bertanda petik.
2. Intonasi mendatar dan menurun pada bagian akhir kalimat.
3. Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip.
4. Berkata lugas misalnya bahwa, sebab, untuk, supaya.
5. Hanya berbentuk kalimat berita

No
Kutipan Wawancara

Pokok-Pokok Wawancara
Narasi
1.
Saya sangat bangga dan senang bisa mencetak gol
Irfan sangat bangga dan senang mencetak gol
Irfan sangat bangga dan senang mencetak gol untuk Indonesia
2.
Ya, pastinya saya sangat bangga sekali bermain untuk Timnas Indonesia, karena  saya berdarah campuran Indonesia. Dan saya yang     terpenting sekarang adalah  focus kepada    pertandingan AFF dan mencoba untuk 
 memenangkannya. Karena kita belum pernah menang    sebelumnya, jadi kita berharap menang tahun ini.

Irfan mengatakan sangat bangga bernain untuk Timnas Indonesia

Menurut Irfan yang terpenting  fokus pada pertandingan dan mencoba untuk memenangkannya
Irfan  sangat bangga bermain untuk Timnas Indonesia dan menurut dia yang terpenting  fokus pada pertandingan dan mencoba untuk memenangkannya


Bentuk narasinya adalah:
Irfan sangat senang dan bangga bisa bermain untuk tim nasional dalam turmanem AFF, apalagi ia bisa mencetak gol pertama dalam turnamen ini. Menurut ia, sekarang ini yang terpenting adalah focus terhadap pertandingan dan berusaha agar Indonesia dapat menang.

Latihan Soal!
a.    Lanjutkan narasi dari kutipan wawancara dengan Irfan Bachdim diatas!
b.    Apa yang dimaksud dengan narasi?
c.    Mengapa saat mengubah teks wawancara menjadi sebuah narasi harus mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar