Contoh Teks Eksemplung
Abstrak
Setiap
anak punya masalah dalam menjalani kehidupannya, faktor utama penyebab masalah
yang ada dalam diri mereka adalah keluarga dan orang tuanya.
Insiden
Si A,
dilaporkan oleh teman sekelasnya karena menjadi otak pelecehan seksual terhadap
teman sekelasnya. Ketika jam istirahat, saat teman wanitanya ke kamar
mandi, ia memberi kode pada teman yang lainnya untuk mengikuti. Mendorong teman
perempuannya ini ke kamar mandi dan mengerayangi tubuh teman perempuannya itu.
Setelah diusut ternyata si A dalam kesehariannya selalu ditinggal sendrian di
rumah,sedangkan kedua orang tuanya yang mempunyai kedudukan penting di
instansinya tidak mempunyai banyak waktu untuk menemani anaknya, semua urusan
anaknya diserahkan pada pembantu, beranggapan anaknya sudah menginjak remaja
dan bisa mengerti kalau orang tuanya sibuk untuk masa depannya. Ketika orang
tua yang bersangkutan diberitahu ia tidak terima.
Si B, anak dari keluarga dengan
ekonomi pas-pasan, selama 24 jam ibunya ada di rumah. Saat ia mendapat
panggilan dari guru kelasnya karena nilai-nilainya yang jauh dari standar
kelulusan, si ibu dengan atusiasnya menceritakan kalau ia sudah berusaha
semaksimal mungkin menemani anaknya belajar, memberikan soal-soal latihan jika
tidak ada PR dari, bahkan membiayai anaknya les tambahan di luar untuk mata
pelajaran IPA dan matematika yang tidak ia kuasai dengan baik. Saat si ibu
bercerita, si anak berusaha ingin membela diri, namun beberapa kali juga guru kelasnya
memperhatikan tangan si ibu yang mencubit paha anaknya yang berusaha ingin
perotes dengan keterangan ibunya. Saat dikonfirmasi pada anaknya dalam waktu
yang terpisah, ternyata apa yang diucapkan ibunya itu bohong. Ibunya sibuk
dengan gadget, kalau tidak ngerumpi dengan teman-temannya di depan gang. Ia dan
adik-adiknya menghabiskan waktu dengan nonton TV dan main game. Setiap ia minta
les dengan biaya paling murah di sekitar tempat tinggalnya pun, si ibu berkelit
tidak punya biaya untuk itu.
Orientasi
Contoh dua kasus di atas, menggambarkan
betapa buruknya komunikasi antara orang tua dan anak. Orang tua berpendapat
dengan memberikan makan yang cukup dan menyekolahkan anak-anaknya sudah
merasa mendidik anaknya dengan baik. Komunikasi dengan anak-anak
hanya sebatas : sudah makan apa belum?, Sebatas member perintah “Belajar sana,
jangan nonton TV terus!” Komunikasi hanya sebatas pertanyaan pengugur perhatian
dan pengingat jadwal anak-anak, tanpa diiringi seberapa ingin taunya orang tua
tentang apa yang dialami anaknya hari ini, apa yang membuatnya bahagia, apa
yang menjadikan ia bersedih dan bagaimana anak memecahkan permasalahan yang di
hadapinya.
Dalam hal ini, apa yang menjadi
kewajiban orang tua bisa terselesaikan. Orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya,
bisa menyerahkan urusan perut anak-anaknya pada pembantu/warung makan terdekat.
Urusan kesulitan belajar anaknya bisa tertangani oleh bimbingan belajar/les
privat. Begitu juga dengan ibu/orang tua yang punya banyak waktu bersama
anak-anaknya di rumah. Dengan memastikan bahwa anaknya tidak nonton tv
seharian, makan tepat waktu, selalu anteng di kamar saat jam belajar, bukan
berarti mereka merasa sudah mendidik anak-anaknya dengan baik. Bagaimana dengan
urusan hati mereka? Kepada siapa ia berbagi tentang apa yang ia alami hari ini?
Siapa teman yang bisa ia ajak bicara saat ia mendapat masalah dalam hidupnya?
Orang tua yang cerdas adalah
orang tua yang mampu memahami anaknya sebagaimana ia memahami dirinya sendiri.
Orang tua yang bijak adalah orang tua yang mampu menempatkan masalah yang
dialami oleh anak-anaknya adalah bagian dari pendewasaan dan pembentukan
karakter pada dirinya. Untuk itu peran orang tua dalam menempatkan diri dalam
permasalahan-permasalahan anak akan membawa pengaruh yang besar dalam diri
mereka.
Interpretasi
Jadilah
orang tua yang cerdas,karena orang tualah yang paling mengerti apa yang menjadi
keinginan dan kebutuhan anak-anaknya. Mereka yang punya peran dalam
penngembangan karakter pada anaknya. Jadilah orang tua yang bijak. Orang tua yang
mampu menempatkan posisinya sebagai pelindung, sahabat, dan orang pertama yang
menjadi tujuan mereka ketika mereka dalam masalah. Ikutlah andil dalam kegiatan
sehari-hari mereka. Dengan menyisihkan waktu sedikit saja, sempatkan untuk
sekedar berbincang-bincang atau sekedar bersenda gurau. Dengan mengetahui
apa yang menjadi impiannya, apa yang direncanakan dalam hidupnya akan
membantu mereka dalam mencapai mimpi-mimpinya. Hal yang terlihat sepele namun
bisa menumbuhkan kedekatan antara orang tua dan anak. Komunikasi yang baik
antara anak dan orang tua akan menumbuhkan kepercayaan diri pada anak-anak.
Mereka merasa di perhatikan, dihargai, dan yang paling penting mereka merasa
bahagia dalam hidupnya. Dengan demikian mereka tidak akan mencari perhatian orang-orang
disekitarnya dengan hal-hal yang negative. Bahagianya anak tidak diukur dari
seberapa mampu orang tuanya dalam mencukupi kebutuhan mereka, tapi seberapa
besar perhatian dan kasih sayang orang tuanya pada mereka. Jika hal ini telah
dilakukan dengan baik, apa yang terjadi pada kedua kasus diatas tidak akan kita
temukan pada anak-anak kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar